Sabtu, 29 Desember 2012

Paragraf Generalisasi, Analogi, Dan Sebab-Akibat

www.gunadarma.ac.id
Nama : Metha Ardiah
NPM : 24210370
Kelas : 3EB20



Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. 


Contoh Paragraf Generalisasi :
Untuk menyandang gelar Sarjana Strata Satu (S1), mahasiswa harus terlebih dahulu memenuhi beberapa persyaratan untuk mengikuti sidang. Diantaranya mahasiswa aktif di semester yang berjalan, mahasiswa harus dinyatakan lulus Ujian Utama atau sudah mengikuti 15 mata kuliah Ujian Utama dengan IPK minimal 3,00 dan tidak ada nilai D. Mahasiswa juga harus menyelesaikan 152 SKS dan memiliki IPK total minimal 2,00 dan tidak boleh ada nilai D pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa harus dinyatakan lulus Penulisan Ilmiah, workshop, kursus dan Aptitude Test. Mahasiswa juga harus bebas dari peminjaman buku di perpustakaan dan harus menyelesaikan segala administrasi dan keuangan hingga semester yang sedang berjalan. Bahkan tidah hanya itu, mahasiswa juga harus menyelesaikan penulisan skripsinya, dan harus mendapat Surat Persetujuan 11 dari Dosen Pembimbing untuk disidangkan. Terakhir mahasiswa harus menggandakan skripsinya sebanyak 4 buah, dengan bentuk dan format sesuai ketentuan. Jadi, memang tidak mudah untuk menyandang gelar Sarjana Strata Satu (S1).

Untuk memenuhi standar umum pertama sebagai seorang akuntan, seseorang harus lulus Fakultas Ekonomi atau Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi, dan telah menempuh Ujian Sertifikasi Akuntan Publik. Salah satu jenis Akuntan Publik adalah seorang Auditor. Kegiatan Auditor adalah untuk mengaudit atau memeriksa wajar tidaknya laporan keuangan sebuah perusahaan.


Analogi adalah penalaran induktif dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulan. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.

Contoh Paragraf Analogi :
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.

Menjadi mahasiswa di bidang komputer pada khususnya atau mahasiswa di bidang lain pada umumnya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan komputer itu sendiri, komputer diciptakan untuk mampu mengerjakan banyak tugas (multi tasking), bersifat real-time, tidak bisa dipaksakan. Mahasiswa yang menuntut ilmu di bidang komputer juga dituntut bekerja dengan sistem yang sama seperti komputer.
·      Multi tasking, harus mengerjakan bermacam-macam tugas dalam 1 waktu, seperti ngoding sambil membuat analisis, atau mengerjakan makalah sambil twitter-an :P
·      Bersifat real-time, seperti dikejar deadline tugas, atau deadline PI...
·      Yang terakhir... mungkin tidak bisa dipaksakan, ini hanya asumsi saya selama hampir 3 tahun saya menjadi mahasiswa, saya dituntut banyak mengerjakan sesuatu, tetapi semua pekerjaan itu tidak bisa dipaksakan, harus ada mood atau kemauan yang kuat untuk bekerja, hampir teman-teman saya yang notabenenya mahasiswa juga setuju kalau mood untuk mengerjakan sesuatu itu tidak bisa dipaksakan, begitu juga dengan komputer, bayangkan kamu bermain komputer selama 2-3 non-stop, apa yang terjadi ? : D


Sebab-Akibat adalah proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.
Contoh Paragraf Sebab-Akibat :
Banyak mahasiswa yang mengulang suatu mata kuliah dikarenakan banyaknya absen di mata kuliah tersebut, cukup banyak mahasiswa yang gampang terbuai dengan ajakan-ajakan bolos dari teman-teman seperjuangannya, dengan alasan "nanti pulang sore lho, ngantri transjakarta-nya lama" atau "dosen itu mah gak ngitung absen, santai aja". Akibatnya, mahasiswa tersebut harus membayar sejumlah uang untuk sks tambahan, karena harus mengikuti mata kuliah yang wajib diulang.
Pada zaman sekarang banyak mahasiswa yang tidak serius dalam menjalankan kuliahnya, banyak diantara mereka yang malas masuk kuliah, tidak belajar dengan tekun serta banyak diantara mereka menyuruh teman mereka untuk mengerjakan tugas mereka yang seharusnya menjadi tugas mereka. Pada akhirnya nilai mereka pun menjadi jelek, tidak menguasai materi yang telah diberikan para dosen pada akhirnya nilai ijazah mereka pun dibawah rata-rata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar