Nama : Metha Ardiah
NPM : 24210370
Kelas : 3EB20
Definisi
Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke
negara-negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi
(i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa
(ii) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri dan
(iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).
(i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa
(ii) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri dan
(iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).
Dua neraca
penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca
keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan
impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara
keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan
dari luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang
menimbulkan defisit tersebut.
Defisit
dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan
mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing
akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal.
Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan
pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan
usaha baru.
Dengan
demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit
dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi
kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap
negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
Neraca
pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di
antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan
memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor
dan impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di
mana peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari
perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang
disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi
di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap
prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan
ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan
ekonomi di masa depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai
negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran.
Infromasi
penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu
negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan.
Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti
mutasi-mutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima
dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami
dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat
sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor
yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh
pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri.
Neraca
pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang
maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran
transfer karena neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama
periode waktu tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran
atau flow.
Beberapa transaksi
yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan pembayaran dalam bentuk
uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press cetak ke
cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi
karena telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus
dimasukkan dalam neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan
ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini
juga harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita
membicaran neraca pembayaran, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah
neraca transaksi ekonomi.
Neraca
pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu
pembukuan ke salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi
yang satunya disebut kredit. Seperti akan kita lihat, neraca pembayaran
tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau beberapa rekening
harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total harus
seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah balance
atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode
waktu tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atau outflow
keluar negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit.
Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening utama dalam neraca pembayaran.
Ciri-ciri
Neraca Pembayaran
Sebagai
suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian:
passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang
menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam
bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu
menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran
dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau
current account dan lalu lintas modal atau capital account.
1. Transaksi
berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat
transaksi-transaksi berikut:
a. Ekspor
dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.
Transaksi
ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri,
neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu
perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila
nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya
apabila negatif maka impor barang melebihi ekspornya.
b. Ekspor
dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang
termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan
pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal,
dan beberapa kegiatan jasa lainnya.
Nilai neraca
suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke
luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara
itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar
negeri.
c.
Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Transaksi
ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk
uang atau jasa.
Contoh:
bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.
Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar
negara merupakan contoh lainnya.
2. Lalu
lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua
golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran
modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari
negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan
pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan
transaksi ini.
b. Aliran
modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung,
investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah
investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah
investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah
pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah
dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Sementara
transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan
barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital
account mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset
keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai
contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio
mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud
biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal
digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan
untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang
yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan
luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow
terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika
atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.
Komponen
Neraca Pembayaran
Berdasarkan
neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa
transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi
internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Transaksi
Dagang (Trade Account)
Transaksi
dagang adalah semua
transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan
jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible
trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan
transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi
eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan
transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi
Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi
pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari
penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan
lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan
pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi
debit.
c. Transaksi
Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi
unilateral adalah
transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut
tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah
hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral.
Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi
ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah
atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi
Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi
penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual
beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan
dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit,
dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan
di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi
Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi
utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang
pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan
obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali
pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain,
atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat
di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya
yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di
sebelah debit.
f. Transaksi
Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi
utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas
transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi
Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi
lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current
account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi
unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal
langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang).
Apabila jumlah pengeluaran current account daninvestment
account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kreditmonetary
accommodating
Mekanisme
Neraca Pembayaran
Terdapat
tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut.
a.
Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price
effects).
b.
Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c.
Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real
balance effects).
Neraca
Transaksi Modal ( Capital
Account )
Neraca
transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing ( Foreign
Ditect Invesdment ), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbankan swasta
internasional, serta pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga – lembaga
donor seperti IMF bank dunia juga meliputi: semua pembelian dan penjualan aset,
seperti saham, obligasi, rekening bank, real estate, & bisnis.
mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara kepada luar negeri
dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
Penjualan
(pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan menghasilkan arus
masuk modal (arus keluar modal). Rekening modal dibagi menjadi tiga
kategori:
1. Investasi
langsung;
2. Investasi
portofolio;
3. Investasi
lain;
Neraca Tunai ( Cash Account ) atau Neraca
Internasional
Neraca tunai
pada dasarnya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada
pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan.
- Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan pinjaman baru dari bank sentral luar negeri.
- Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan pembayaran bersih kepada luar negeri karena BOP defisit.
Rekening
cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas untuk
membelanjai semua neraca & mengintervensi di pasar valas.
Neraca
Pembayaran defisit, terjadi
apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi
kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan
kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi
cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total.
Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral
luar negeri.
Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
Dampak
Neraca Pembayaran Surplus Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap
tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/
menjurus ke arah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya
penambahan permintaan efektif.
Dampak
Neraca Pembayaran Defisit Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang
akan terjadi sebagai berikut:
- Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor.
- Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar.
- Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari
PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).
Dampak
Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca
pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi
suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam
neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian
akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit
- Transaksi Dalam Neraca Pembayaran
- Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade) Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor barang (berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan transaksi impor dicatat di sisi debet (-).
- Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment) Dalam Pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar negeri dan hasil penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan.
- Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak transaksi lainnya. Misalnya, pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam, pendidikan, dan sosial.
- Pos Penanaman Modal Langsung Pos ini mencatat transaksi modal yang langsung dilaksanakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penenman modal penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka usaha properti dan transaksi jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk Malaysia.
- Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek) Pada pos ini mencatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit yang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek (kurang dari satu tahun).
- Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter) Pada pos ini mencatat semua transaksi pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai transaksi dagang, pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi cadangan devisa suatu negara.
Persamaan
neraca pembayaraan
Kombinasi
pada nerca di rekening berjalan ( BCA ), rekening modal ( BKA ) dan rekening
cadangan resmi ( BRA ) harus nol. Atau BCA + BKA + BRA = 0. Penurunan atau
kenaikan cadangan resmi suatu negara dapat mengindentifikasikan apakah negara
tersebut menglami defisit atau surplus. Suatu negara memiliki Neraca
disekuilibrium untuk mempertahankan cadangan resminya pada regim kurs tetap.
BCA + BKA
tidak sama dengan 0
Namun pada
regim kurs tetap..
BCA + BKA =
– BRA
Surplus atau
defisit rekening transaksi berjalan harus diselaraskan dengan defisit atau
surplus rekening modal, dan sebaliknya.
Neraca
Perdagangan Indonesia
Neraca
perdagangan Indonesia defisit sebesar US$641,1 juta pada April 2012, seiring
penurunan ekspor ke sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Indonesia pada April hanya US$15,98
miliar atau turun 7,36% dari Maret, sedangkan impor mencapai US$16,62 miliar
atau naik 1,82% dari Maret. Namun, Kepala BPS Suryamin mengatakan defisit itu
bukan yang pertama kali terjadi karena Indonesia pernah mengalami defisit pada
April dan Juli 2008 serta Juli 2009. Bahkan pada April 2008, defisit neraca
perdagangan mencapai US$724,9 juta karena dampak krisis Amerika Serikat. Ekspor
nonmigas ke ASEAN pada April turun 11,65% menjadi US$2,45 miliar. Begitu pula
ke Uni Eropa yang turun 5,28% menjadi US$1,46 miliar. Ekspor ke negara utama
lain pun turun, misalnya China 0,02%; Jepang 15,16%; AS 12,8%; Korsel 28,5% dan
Taiwan 10,44%. India menurun. Ekspor bahan bakar mineral pada April turun 6,82%
menjadi US$2,41 miliar, sementara lemak dan minyak hewan/nabati turun 19,23%
menjadi US$1,76 miliar.
Dengan
terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah
negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan
ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang
mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara AS
dan China. Perdagangan Amerika Serikat Amerika Serikat telah mengalami defisit
sejak tahun 1960. Defisit perdagangan ini pada akhirnya memaksa AS untuk
menghentikan standar emas pada tahun 1971. Sejak tahun 1997 defisit perdagangan
AS telah mengalami peningkatan eksponensial. Kali terakhir AS mengalami
surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu. Tercatat bahwa pada bulan
April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar dolar AS.
Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan dibandingkan defisit
perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya sebesar 40.0 miliar
dolar. Defisit perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China.
Pada bulan
April defisit perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau
nyaris 50% dari defisit perdagangan total AS. Perdagangan Indonesia Membaik
Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor perdagangan internasional Indonesia
tampak mengalami peningkatan yang cukup baik pada tahun 2010 ini. Surplus
perdagangan Indonesia sempat mengalami hantaman serius pada tahun 2008
lalu.
Seiring
dengan krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan
internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus perdagangan
total. Sejak tahun 2005 – 2007 perkembangan surplus perdagangan Indonesia
selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun 2007
surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi
pada tahun 2008 surplus perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8
miliar dolar AS.
Di tahun
2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar AS.
Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode
Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8
miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun
2009, yaitu
Mekanisme
Neraca Pembayaran
Terdapat
tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut.
a.
Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price
effects).
b.
Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c.
Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real
balance effects).
Analisis :
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat bahwa perdagangan Indonesia dan Turkmenistan belum
menunjukkan nilai yang signifikan dan cenderung fluktuatif. Namun secara umum
Indonesia hampir selalu mengalami surplus neraca perdagangan.
Sumber :
http://yulindaa.wordpress.com/2012/06/01/neraca-perdagangan-internasional-tulisan-softskill-akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar