Jumat, 18 Oktober 2013

Sistem Penerimaan Kas

www.gunadarma.ac.id
Nama : Metha Ardiah
NPM : 24210370
Kelas : 4EB20


Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: dari penjualan tunai dan dari piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai dapat berupa uang tunai, credit card, sale slip, atau cek pribadi (personal check). Penerimaan kas dari piutang dapat berupa cek, atau giro bilyer. Setiap penerimaan kas dari penjualan tunai dapat dibagi menjadi tiga macam prosedur: over-the-counter sale, cash on delivery sale, dan credit card sale. Dalam prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sale, perusahaan melaksanakan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan ditempat usaha. Dalam cash on delivery sale, perusahaan melaksanakan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan di tempat pelanggan. Dalam penerimaan kas melalui kartu kredit, penerimaan kas melibatkan pihak ketiga (bank atau perusahaan penerbit kartu kredit). Dokumen penting yang digunakan untuk melaksanakan penerimaan kas dari penjualan tunai adalah faktur penjualan tunai (untuk over-the-counter sale), faktur penjualan COD (untuk COD sale), pita register kas (cash register tape), bill of lading, bukti setor bank, dan rekapitulasi harga pokok penjualan. Sistem penerimaan kas dari piutang dapat dibagi menjadi tiga macam prosedur: melalui penagih perusahaan melalui pos dan melalui lock-box-collection plan. Dokumen penting yang digunakan dalam melaksanakan sistem penerimaan kas dari piutang adalah: daftar piutang yang jatuh tempo (jika penagihan piutang dilaksanakan oleh fungsi penagih perusahaan), surat pemberitahuan, daftar surat pemberitahuan, dan bukti setor bank. Sistem penerimaan kas dari piutang menjadi sederhana dan andal jika cancelled check dikembalikan melalui sistem perbankan kepada check issuer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar