Nama : Metha Ardiah
NPM : 24210370
Kelas : 4EB20
Sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manjemen. Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut
adalah: menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut
tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam:
pengendalian intern akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian
intern administratif (internal administrative control). Pengendalian intern
akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran–ukuran yang dikoordinasikan terutama
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran–ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong
efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur pokok sistem pengendalian
intern adalah: struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, praktik
yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, mutu
karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk menciptakan pengendalian intern
dalam perusahaan, perlu dibentuk struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam
organisasi ini didasarkan pada prinsip–prinsip berikut ini : harus dipisahkan
fungsi – fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, suatu fungsi
tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan seluruh tahap suatu
transaksi. Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, unsur yang
perlu dirancang adalah sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan dan biaya. Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh
karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorasisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat
dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya yang tinggi.
Untuk menciptakan pengendalian intern, perlu dirancang berbagai metode untuk
merekayasa praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktik yang sehat adalah : penggunaan formulir bernomor urut
tercetak yang pemakainya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, pemeriksaan
mendadak (suprised audit), setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal
sampai akhir oleh satu orang atau satu organisasi, tanpa ada campur tangan dari
orang atau unit organisasi lain, perputaran jabatan (job rotation), keharusan
pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, secara periodik diadakan pencocokan
fisik kekayaan dengan unsur sistem pengendalian intern yang lain. Untuk
menciptaan pengendalian intern dalam perusahaan, perlu diperoleh mutu karyawan
yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten
dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh : seleksi calon
berdasarkan persaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, pengembangan pendidikan
karyawn selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya. Efektivitas pengendalian intern dalam suatu perusahaan
dipengaruhi oleh lingkungan pengendalian intern. Lingkungan pengendalian
mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai
pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian
intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian memiliki 4 unsur: filosofi dan gaya hidup, berfungsinya
dewan komisaris dan komite pemeriksaan, metode pengendalian manajemen, kesadaran
pengendalian. Tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan
pengendalian intern akuntansi yang baik dalam perusahaan adalah terletak
ditangan manajemen puncak, karena di pundak merekalah tanggung jawab atas
pengelolaan dana yang dipercayakan oleh pemilik perusahaan terletak. Manajemen
puncak seringkali mempunyai konsep yang salah mengenai sistem pengendalian
intern. Konsep yang salah tersebut meliputi : sistem pengendalian intern dikira
merupakan tanggung jawab keuangan saja, tanpa dukungan penuh dari anggota
direksi yang lain, manajemen puncak memiliki persepsi bahwa sistem pengendalian
intern dapat menggantikan kekurang-ahliannya dalam mengelola perusahaan, sistem
pengendalian intern seringkali dinamakan dengan unit organisasi yang disebut
dengan satuan pengawas intern dalam perusahaan. Sistem pengendalian intern
dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih
dititikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut, atau dengan kata
lain lebih berorientasi pada orang (people-oriented system).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar